Bab 547 Balasan Mengerikan (1)
Semakin lama Pak Aji berteriak, semakin keras dan penuh amarah suaranya. Tekanan yang dia berikan pada kepala Wilma juga semakin kuat.
Kepala Wilma berulang kali membentur lantai dengan keras, menyebabkan rasa sakit yang membuat wajahnya meringis kesakitan. Dalam waktu singkat, dahinya sudah berlumuran darah.
"Pak Aji."
Tentu saja, Leonard tidak akan membiarkan Wilma menebus dosanya semudah itu. Begitu dia berbicara, Pak Aji pun terengah-engah dan dengan kasar mendorong Wilma supaya minggir.
"Perempuan busuk! Jalang!" Pak Aji mengumpat sebelum kembali berlutut di samping peti mati.
"Nenek!" Olivia segera berlari dan memegang tubuh Wilma yang hampir roboh. "Nenek, bagaimana kondisimu? Nenek nggak apa-apa?"
Wilma merasa kepalanya seketika berputar, pandangannya penuh dengan bintang-bintang kecil yang berkilauan. Dahinya dan lututnya sama-sama terasa sakit.
"Nenek, bagaimana keadaanmu? Jangan menakutiku!" Olivia menangis panik. "Nenek, jangan seperti ini!"
Butuh waktu lama bagi Wilma untu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda