Bab 545 Berlutut di Pemakaman, Tanah yang Dulunya Milik keluarga Johansson
"Oliver akhirnya mati juga. Dia pantas mati!" Wilma tertawa terbahak-bahak. "Olivia, Oliver sudah mati. Sekarang kamu bisa ganti nama."
Olivia keluar dari dalam rumah dengan ekspresi yang rumit.
"Sialan!"
Adam tidak bisa menahan diri lagi. Dia menerjang ke depan dan langsung melayangkan tinjunya ke arah Wilma.
"Ah!"
"Nenek!"
Wilma terpental ke belakang akibat pukulan Adam. Olivia yang terkejut buru-buru berlari mendekat.
"Medeline." Begitu Leonard membuka bibirnya dengan dingin, Medeline segera membawa kotak obat dan melangkah maju. "Baik, Pak Leonard."
Dengan jantung berdebar kencang, Medeline mulai memeriksa kondisi Wilma.
Sementara itu, Adam berdiri di sampingnya. Tubuhnya besar dan kekar, jadi satu pukulan saja sudah cukup untuk menghabisi Wilma. Namun, barusan dia masih menahan diri.
Lagi pula, tuannya sudah bilang sendiri kalau orang seperti Wilma tidak bisa dibiarkan mati semudah itu.
Memberinya kematian yang cepat sama saja dengan memberinya keringanan hukuman.
Adapun Medeline,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda