Bab 536 Tebuslah Dosa-Dosamu
Leonard belum sempat mengejar Felicia ketika seorang dokter menghampiri dengan langkah tergesa-gesa. "Pak Leonard, Pak Oliver ingin bicara berdua."
Sikap dokter itu penuh hormat dan sangat berhati-hati. Bahkan saat berbicara, dia tidak berani menatap mata Leonard secara langsung.
Leonard menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum melangkah masuk ke ruang pemeriksaan.
"Kakek … "
"Leonard." Suara Oliver terdengar lemah, tetapi genggamannya pada tangan Leonard kian erat. "Bawa Kakek pulang."
"Kakek nggak mau di rumah sakit."
"Bawa Kakek pulang."
"Kakek butuh dirawat di rumah sakit." Leonard menahan kesedihannya sambil terus membujuk, "Kata-kata Wilma nggak perlu diambil hati."
"Leonard, Kakek yang membesarkanmu dengan tangan sendiri. Kamu kenal betul Kakek seperti apa. Anggap saja kamu mengabulkan keinginan terakhir Kakek, oke?" Mata Oliver memerah. Dia tidak ingin menangis di hadapan orang lain, tetapi jemarinya semakin erat menggenggam tangan Leonard. "Leonard, ada beberap

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda