Bab 489 Memang Seharusnya Membenci
Felicia masih ingat dengan jarum suntik yang menusuk pembuluh darahnya dan darah segar yang mengalir ke kantong transfusi darah. Di usia sekecil itu, dia harus menahan rasa sakit dan kesedihan.
Hanya karena Stella adalah ibunya, dia harus memberikan transfusi darah terus-menerus tanpa boleh mengeluh atau membenci.
"Apa Nyonya Esther nggak tahu kalau anggota keluarga sedarah nggak boleh saling mendonorkan darah?"
Saat kecil, Felicia masih belum tahu. Namun, setelah bertemu dengan gurunya, sang guru pun mengajarkan pengetahuan medis ini padanya. Begitu mengetahui hal ini, Felicia merasa bersyukur bahwa dirinya bukan anak keluarga Lumington dan bahwa Nyonya Esther masih sangat baik padanya.
Waktu itu, Felicia hanya takut seandainya dia menolak, Nyonya Esther akan membuangnya.
Felicia masih kecil dan sama sekali tidak menerima kasih sayang dari orang tuanya. Itu sebabnya dia sangat menghargai secuil kebaikan yang Esther tunjukkan padanya.
Namun, setelah melihat rekaman percakapan antara Es

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda