Bab 443 Budi Baik Harus Dibalas
"Oh, iya. Benar juga. Tukar nomor." Morgan yang masih terlalu girang buru-buru mengambil ponselnya dan menatap Michelle di layar ponsel Leonard. "Ariel, berapa nomor teleponmu?"
"Simpan nomor Ayah, ya. Nanti akan Ayah jemput kalau kamu sudah sampai di bandara, atau kalau kamu mau, Ayah sama Ibu bisa langsung jemput kamu di luar negeri."
Michelle yang melihat ekspresi terharu Morgan untuk sesaat tidak tahu harus menjawab apa. Terlihat jelas bahwa lelaki tua itu sangat menyayangi putrinya.
"Tenang saja, Pak." Michael yang berada di samping akhirnya angkat bicara. "Saya akan ke Avalon bersama Ariel secepatnya. Beri tahu saja alamat Bapak. Nanti saya dan Ariel yang akan ke rumah Bapak."
"Ya ... ya ... Kalau begitu, aku minta nomor teleponmu, Nak. Nanti kita akan berkirim kabar di WhatsApp."
"Huu ... huu ... huu ... "
Saat berbicara, Morgan tak mampu menahan tangisnya lagi. "Sekarang Ayah akan menjemput ibumu dari panti jompo biar bisa ketemu kamu."
"Ariel, nanti Ayah mau telepon kamu. Jang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda