Bab 426 Benarkah Kebencian Lebih Mudah Dilepaskan daripada Cinta
Alice menangis tersedu-sedu dan berusaha menjauh, tetapi Leonard memegang tangannya dan tidak berniat melepaskan.
"Bu, aku anakmu," ucap Leonard, kata demi kata. "Sejak kecil aku selalu ingin bertemu Ibu."
"Sebenarnya, aku sudah tahu kalau kalian ayah dan ibuku waktu aku masuk ke Vila Gunung Phoenix."
"Kalian memajang barang-barang kepunyaanku waktu masih kecil di dinding. Aku yakin, ada foto-foto juga, tapi kalian sudah menurunkannya lebih dulu."
Alice tertegun. Butuh waktu beberapa saat sebelum dia akhirnya tersadar. "Kamu ... sudah tahu sejak awal?"
"Ya." Leonard mengangguk. "Aku sudah tahu dari awal, tapi kalian nggak bilang apa-apa, jadi aku pura-pura nggak tahu."
"Waktu Ibu meminta Elim menyuruhku pergi, aku tahu kalian belum ingin menemuiku. Tapi, Bu, aku anakmu. Apa pun yang terjadi, aku tetap anakmu."
"Akulah anak yang Ibu kandung selama sembilan bulan dan yang Ibu lahirkan dengan penuh rasa sakit dan cinta. Bagaimana mungkin aku merasa jijik atau takut padamu?"
Air mata Alice

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda