Bab 209 Mendesak Esther Memberi Tahu Kenyataan
Felicia tersenyum dan menyipitkan mata, tetapi tatapannya sangat dingin.
Ketika dia berbicara, matanya terus-menerus menatap Ester. Dulu dia terlalu mempercayai Esther ini.
Karena percaya, tidak peduli apa yang dikatakan atau dilakukan Esther, Felicia benar-benar tidak memikirkan hal buruk tentangnya.
Bahkan sebelumnya, dia masih menaruh harapan pada Esther dan ingin memberinya kesempatan terakhir.
Namun, Esther mengecewakannya.
"Nyonya Esther, sebenarnya aku nggak terlalu ingat tentang masa kecilku."
"Tapi, jika dipikirkan dengan saksama, aku masih memiliki kesan," ucap Felicia.
Felicia menatap Esther tanpa berkedip, "Dulu aku sungguh berbakti dan berterima kasih kepadamu."
"Chacha, kamu salah paham pada Nenek," kata Esther.
Esther menyeka air mata dan menambahkan, "Nenek nggak tahu dari mana kamu mendapatkan video itu, tapi Nenek bersumpah bahwa Nenek nggak pernah melakukan hal seperti itu."
"Terlebih lagi, aku nggak pernah mengatakan hal seperti itu," ucap Esther.
"Sudah cukup," Fel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda