Bab 102 Menjaga Jarak
Melihat Jane menangis, Carmin yang awalnya telah menyiapkan banyak kata untuk diucapkan, kini merasa tidak tega untuk melanjutkan.
Beruntung, Jane tidak menangis terlalu lama. Dia segera mengambil tisu dan menghapus air matanya.
"Ayah, aku akan mencuci muka dulu," ujarnya.
"Pergilah," jawab Carmin lembut.
"Jangan terlalu bersedih. Kami memang harus mengakui kembali kakakmu, tapi itu nggak berarti kami akan meninggalkanmu."
Dia berdiri, lalu dengan lembut memeluk Jane. Namun, kini pelukannya tidak lagi sehangat sebelumnya. Setelah mengetahui bahwa Jane bukan anak kandungnya, tindakannya tidak bisa seintim dulu.
Jane membalas pelukan itu dengan hati-hati. Suaranya masih terdengar tersendat, tetapi emosinya tampak mulai terkendali.
"Ayah, aku nggak sedih karena Kak Felicia kembali. Aku lebih sedih karena masalah dengan Leonard yang ingin membatalkan pertunangan."
Dia mencoba menjelaskan dengan nada setenang mungkin, "Kak Felicia kembali, aku justru sangat bahagia. Selama ini, aku selalu m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda