Wanita Simpang Siur
Kepalan tangan Erland berubah memerah akibat benturan dengan dinding. Hatinya yang mulai ditambal oleh perkembangan bayi dalam rahim Chloe, kini mulai retak kembali akibat permintaan gila Sheilla. "Kapan saya akan sembuh dari sakit kehilangan anak jika kau terus menusukku, Sheilla!"
Setibanya di ruang makan, punggung tangan Erland jadi perhatian Chloe. "Kenapa tanganmu merah?"
"Tidak apa, memang selalu seperti ini," dusta Erland dengan santai.
Chloe mengerutkan dahinya sesaat karena memang selama ini dia tidak pernah memerhatikan tubuh Erland. "Oh, begitu ya. Aneh sekali."
"Tidak perlu dipikirkan, makanlah." Erland tidak ingin memperpanjang pembahasan tidak penting.
Selesai makan malam Erland pergi dengan alasan akan mengunjungi rumah orangtuanya sebentar, padahal kenyataannya dia duduk menyendiri di depan meja bartender dalam bar milik Vian.
Sudah cukup banyak minuman yang ditegak Erland, pria ini mengingkari janjinya sendiri, sekarang alkohol kembali masuk ke dalam tubuh.
Vian memerh
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda