Permusuhan Mertua dan Menantu Arogan
"Hoek!" Hampir saja Ellena muntah di tempat saat mencicipi seujung lidah kopi buatan Chloe, "apa ini, asin sekali. Kau sengaja mengerjaiku!" teriak Ellena. Pagi ini suasana rumah terasa bagaikan di hutan kala seekor ibu gorila mengamuk. Itu yang ada dalam mata dan ruang dengar Chloe.
"Eu, ada yang salah dengan kopinya?" panik Chloe yang dibuat-buat.
"Kau rasakan saja sendiri!" geram Ellena.
"Maaf, saya tidak bisa melakukannya. Gelas itu pernah dipakai olehmu, mana bisa saya meminum kopi dalam gelas yang sama," tolak halus Chloe siiring memasang wajah polos, "eu-bagaimana jika saya membuatkan yang baru?" tawarnya masih memasang wajah polos.
"Tidak perlu!" Ellena menegak segelas air, "kopimu asin sekali!"
"Hah!" Chloe menangkup mulutnya dengan kedua telapak tangan, "ya ampun, maafkan saya. Saya tidak bisa membedakan gula dan garam," dustanya. Padahal Chleo sengaja melakukannya.
"Seperti itu saja tidak bisa!" tegur Ellena, matanya memiliki kobaran api. "Pelayan, bawakan gula dan garam!" t
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda