Bab 482 Kawin Kontrak
Mereka melihat hamparan bunga begitu memasuki villa.
Bunga-bunga dengan berbagai ukuran dan bentuk yang ditanam di situ sangat cerah dan berwarna-warni. Tidak satu pun menunjukkan tanda-tanda layu, meskipun itu sudah memasuki musim gugur. Beberapa bahkan tampak menakutkan dan tak tersentuh.
Menginjak jalan berbatu yang mengelilingi taman, mereka melewati sebuah pintu dan disambut dengan taman berbatu yang memenuhi ruangan. Mereka akhirnya sampai di aula utama setelah berjalan melewati taman.
Aula itu sangat besar, dan interiornya didekorasi dengan gaya Oriental. Perabotannya berwarna merah marun dan terbuat dari kulit pohon pir. Dupa kayu cendana dibakar di atas meja. Asap yang mengepul di ruangan itu membuatnya tampak seperti berada di negeri ajaib.
Seorang pria tua berambut putih duduk di kursi. Dia memejamkan matanya dan menghirup aroma yang menguar di udara.
Dia tidak membuka matanya, meskipun dia mendengar langkah kaki yang mendekat. Dia bertanya dengan tenang, "Lincoln,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda