Bab 74
"Pak Yansen yang bilang."
Sheila bertanya, "Yansen?"
Wanda mengangguk.
Sheila bertanya, "Dia mengantarmu pulang tadi malam?"
"Kalau bukan dia, siapa lagi."
Belum sempat menjawab, Wanda langsung berkata lagi, "Jangan berpikir macam-macam. Sekarang aku sudah tenang dan nggak akan pacaran lagi."
Sheila tersenyum mengejek. Jelas dia tidak percaya.
Wanda melanjutkan, "Aku serius. Aku merasa nggak cocok untuk pacaran. Lebih baik aku sendiri dan fokus pada karier. Hari ini aku akan mencari tempat kerja baru."
Sheila sedikit kebingungan. "Kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran seperti itu."
"Nggak apa-apa. Aku memikirkan ini sepanjang malam. Kali ini aku hanya ingin fokus pada karier, bukan pada pria."
Barang-barang Wanda tidak banyak. Jadi, satu koper saja sudah cukup untuk menampung semuanya.
Melihat figur-figur di atas meja, Sheila bertanya dengan santai, "Kamu nggak mau membawa barang-barang ini?"
Wanda menggelengkan kepala. "Itu bukan milikku. Ayo, pergi."
"Apa mantan pacarmu tahu kamu pin

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda