Bab 72
Dia tidak menyangka bahwa Luki sama sekali tidak penasaran.
Seketika, dada Sheila terasa sesak, dan dia tidak ingin lagi melihat pria di depannya.
Dia langsung meminta Luki untuk pulang.
Luki sedikit mengangguk. "Tidurlah lebih awal, aku pulang dulu."
Setelah itu, dia melepas apron dan langsung berjalan menuju pintu.
Sebagai bentuk sopan santun, Sheila mengikuti dan mengantar Luki ke lift, baru setelah itu kembali ke dalam rumah.
Begitu masuk ke dalam rumah, Sheila langsung menuju ke kamar mandi.
Setengah jam kemudian, setelah selesai mandi dan berpakaian, dia keluar. Saat melewati ruang tamu, matanya tertuju pada jaket hitam yang tergeletak di sofa.
Itu punya Luki.
Ternyata, Luki lupa membawanya.
Sheila segera mengambil ponselnya dan menelepon Luki.
Telepon berdering dua kali sebelum akhirnya diangkat.
"Halo..."
Suara Luki terdengar dari seberang telepon.
Sheila melirik jaket di sofa dan berkata, "Jaketmu ketinggalan di sini."
Luki terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. "Aku lupa mem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda