Bab 64
Selesai bicara, Wanda menggandeng tangan Sheila dan pergi tanpa menghiraukan Theo lagi.
Theo hanya bisa tertegun.
Dia mengumpat pelan.
Sial!
Seharusnya, dia tidak memberi tahu Johan bahwa Sheila datang ke sini.
Lalu, sekarang?
Ternyata Sheila sama sekali tidak datang untuk menemui Johan.
Bagaimana dia harus menjelaskannya nanti?
Theo buru-buru menyusul mereka dengan ekspresi penuh harap. "Sheila, tolong ikut aku masuk ke dalam untuk menyapa Johan sebentar. Kalau nggak, aku akan kesulitan menjelaskannya."
"Itu bukan masalahku."
Theo hanya bisa menatap punggung dua gadis yang pergi menjauh, lalu masuk ke ruang VIP dengan lesu.
Johan mendongak, agak bingung saat hanya melihat Theo masuk sendirian. "Kenapa kamu sendirian? Di mana dia?"
Theo menggaruk kepalanya dengan canggung. Dia menjawab, "Sheila nggak mau masuk."
Johan mengernyitkan dahi. Dia bertanya, "Kenapa dia nggak mau masuk?"
Theo buru-buru mencari alasan. "Mungkin dia merasa malu."
"Kamu sudah memanggilnya?"
Theo mengangguk. "Sud

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda