Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 57

Sheila menunduk, terdiam sejenak, dan menyangkalnya, "Nggak, aku yang salah paham." Luki tersentak dan suaranya terdengar serius, "Terus, apa yang buat kamu salah paham?" Sheila malu, dia terdiam sejenak, dan dengan lirih menjelaskan, "Saat di rumah Johan, aku dengar kata-kata Yansen, jadi aku salah paham." "Apa ada alasan lain?" "Ada. Waktu kamu bantu aku menempelkan plester di rumah nenekmu." Saat mengatakan itu, suara Sheila makin mengecil seperti dengungan nyamuk. Luki tiba-tiba tertawa kecil. Sheila malu dan kesal. Dia menggenggam ponselnya erat-erat dan merasa kesal. Dia tahu pasti pria di seberang telepon sedang mentertawakan kebodohannya dan kepolosannya. Belum selesai Luki bicara, Sheila sudah menyelanya, "Oke, nggak perlu dibahas lagi. Aku mengerti." "Mengerti apanya?" Luki melanjutkan, "Kamu nggak pernah tanya langsung sama aku, tapi selalu bersikap canggung. Itu lucu, 'kan? Sheila langsung marah dan membela diri, "Aku nggak begitu?" Luki menghela napas dan hanya diam. Sheil

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.