Bab 15
Selama dua hari berikutnya, Sheila terus keluar mencari rumah. Dia berniat untuk segera pindah dari asrama kampus setelah menemukan tempat yang cocok.
Tiba-tiba, ponsel dalam tasnya berbunyi. Dia memberi isyarat kepada agen properti muda itu, lalu melangkah ke samping untuk mengangkat telepon.
"Halo, selamat siang."
Begitu dia bicara, terdengar suara tawa pelan yang akrab dari seberang telepon.
"Sheila, masih ingat aku, 'kan?"
Sheila menggenggam ponselnya lebih erat.
Mana mungkin dia lupa.
Beberapa waktu lalu, Wanda bahkan sempat membahas tentang orang ini.
"Tentu saja ingat, Jefry, 'kan?"
Jefry tertawa kecil di seberang sana, nada suaranya terdengar santai. "Aku pikir kamu sudah melupakan aku. Teman lama?"
Sheila menggelengkan kepala. "Nggak, mana mungkin."
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita ketemu besok? Kita sudah lama sekali nggak bertemu, 'kan? Dua atau tiga tahun, ya?"
Sheila langsung menolak.
"Maaf, aku sedang sibuk beberapa hari ini."
Jefry dan Johan berteman dekat sejak kecil

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda