Bab 76 Aku Tidak Hanya Ingin Melihatnya
Ariana mendongak.
Wajah Danzel semakin dekat, dan bibirnya hampir menyentuh bibir Ariana.
Aroma napasnya menyelimuti Ariana.
"Tenanglah!" Ariana berkata dengan panik dalam keheningan, lalu mengulurkan tangan untuk menahan dada Danzel.
Mata Danzel tampak semakin dalam, seakan tidak mendengar peringatannya, dan terus mendekat.
Perlawanan Ariana tampaknya tidak ada artinya bagi Danzel.
Karena tidak ingin membuat keributan, Ariana memutuskan bahwa kalau Danzel benar-benar mencium dirinya, dia akan menggigit bibir Danzel.
Ariana pun menutup matanya rapat-rapat.
Namun, setelah menunggu sekian lama, ciuman yang dia perkirakan tidak kunjung datang. Di belakangnya, terdengar suara aneh.
Ariana membuka matanya dengan rasa penasaran.
Danzel mengulurkan satu tangan melewati punggungnya, dan ketika Ariana sedikit menoleh, dia melihat bahwa Danzel sedang menahan cangkul kecil yang hampir jatuh dari gantungan di lemari.
Ariana langsung merasa sangat malu. Dirinya ternyata salah paham lagi.
Danzel men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda