Bab 98
Aaron sama sekali tidak bisa tidur semalaman.
Dia hanya berbaring dengan mata terbuka, menunggu pagi datang, lalu perlahan turun ke lantai bawah.
Saat Orlin turun dari atas, dia langsung melihat Aaron sibuk di dapur.
Orlin terkejut sejenak. Sosok itu tampak seperti bayangan di ingatannya yang perlahan kabur.
Orlin menundukkan kepala, memalingkan pandangan dan nggak berkata apa-apa.
"Orlin, kamu sudah bangun," ucap Aaron. Suaranya memecahkan keheningan.
Dia sudah tahu sejak Orlin melangkah ke bawah. Melihat Orlin hendak pergi, Aaron buru-buru membawa panci bubur dari dapur.
"Aku masak bubur sayur dengan ham dan goreng dua telur mata sapi. Kalau ada yang kamu pengen makan, aku masak lagi buat kamu," ucap Aaron.
Orlin tetap diam.
Aaron meletakkan panci bubur di meja dan menatapnya dengan senyum penuh harap.
"Kalau waktunya nggak sempat, nanti siang aku bisa masak lagi," ujarnya.
Sambil berbicara, dia menyendok bubur ke mangkuk dan menyodorkannya ke Orlin.
Orlin hanya menatap bubur yang wa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda