Bab 56
Orlin refleks mengulurkan tangan untuk menangkapnya. Begitu tangannya menyentuh kulit Daniel, dia langsung merasa ada yang tidak beres.
Panasnya terlalu tinggi, jauh dari normal.
"Daniel, kamu demam?"
Daniel mendengar suara cemas gadis itu di telinganya. Dia ingin bangkit dari tubuh Orlin, tetapi bahkan untuk menggerakkan jarinya saja tak ada tenaga.
Dia berusaha berbicara, tetapi baru membuka mulut, tenggorokannya terasa perih seperti berdarah, meninggalkan rasa yang menyakitkan.
Bahkan napas yang keluar dari mulutnya terasa panas.
Orlin pun merasakannya. Napas hangat itu menyapu lehernya, membuat punggungnya menegang tanpa sadar. Wajahnya memerah samar, sementara hatinya terasa sedikit canggung.
Namun, dia tidak bisa meninggalkan Daniel begitu saja. Terlebih karena dirinya turut andil dalam membuatnya demam.
"Aku bantu kamu masuk dulu."
Orlin menggigit bibirnya. Dia menendang pintu hingga terbuka, lalu dengan susah payah menopang Daniel untuk membawanya masuk ke rumah.
Daniel, dengan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda