Bab 34
Aaron menggenggam ponselnya dengan erat, wajahnya dipenuhi amarah. Saat mendengar kalimat terakhir dari ayahnya, dia langsung menendang barang di dekatnya. Sebuah vas di atas meja terjatuh hingga pecah berkeping-keping dengan suara keras.
Dengan wajah dingin, Aaron tertawa sinis, lalu membalas, "Apa dia bayi raksasa? Apa dia nggak punya kaki sendiri sampai harus dijemput?"
"Aaron!" Suara Carlo di ujung lain telepon tiba-tiba meninggi. Dia terdengar penuh keterkejutan dan ketidakpercayaan. "Apa-apaan cara bicaramu ini ...."
Aaron tak ingin mendengar satu kata pun lagi. Dia langsung memutus panggilan itu, berbalik, lalu berlari keluar dari vila tanpa menoleh.
Kepala pelayan tua yang ada di belakangnya hanya bisa menghela napas dalam-dalam sambil menggelengkan kepala. Dia menatap punggung Aaron yang bergegas pergi. Dia pun mulai mengarahkan para pelayan untuk mulai membersihkan kekacauan di ruang tamu.
"Tak satu pun dari kalian boleh membicarakan apa yang terjadi barusan. Kalau aku sampai
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda