Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 232

Senyum Aaron membeku sesaat, perlahan menghilang. Sudut mata Aaron terlihat merah. Dia merasakan kegetiran dan mencoba tersenyum. Lalu, dia berbalik dan mengelus kepala Orlin. "Tapi, aku tetap kakakmu, 'kan?" Suara Aaron terdengar penuh kelembutan, pandangannya kepada Orlin mengingatkan pada belasan tahun yang telah lalu. Ada rasa sayang, kelembutan, dan perasaan campur aduk. Namun, kini, ada rasa kesedihan dan kesendirian yang mengiringinya. "Aku tahu kamu nggak mau memaafkanku dan nggak ingin bertemu denganku lagi. Kalau bukan karena Bibi Kyla, mungkin kamu nggak ingin mengakuiku sebagai kakakmu, 'kan?" "Tapi, Orlin, meskipun tanpa Bibi Kyla, masa-masa kita bersama nggak akan bisa dilupakan begitu saja." "Kita telah menjalani hidup bersama seperti keluarga selama bertahun-tahun. Bagi kita berdua, meskipun nggak ada cinta, kita tetap melihat satu sama lain sebagai keluarga yang paling penting, bukan?" Mata Orlin bergetar pelan, sementara jari-jarinya menggenggam erat selimut untuk men
Bab Sebelumnya232/232
Bab selanjutnya

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.