Bab 19
Orlin memandang Yoga dengan tatapan kaget, lalu menggelengkan kepala sambil merasakan kehangatan memenuhi matanya.
Sepanjang hidupnya, Orlin belum pernah pergi sejauh ini seorang diri. Meski dia telah meyakinkan bibinya bahwa dia bisa melakukannya, jauh di lubuk hatinya, Orlin tetap merasa takut dan gelisah berada di tempat asing. Namun, kebaikan dari orang asing seperti Yoga membuatnya merasa sedikit memiliki keterikatan dengan tempat ini.
"Terima kasih," ucap Orlin dengan suara pelan.
Yoga tersenyum, tetapi tidak berkata apa-apa lagi.
Banyak dari mereka yang mendaftar untuk menjadi pengajar sukarelawan datang dari berbagai penjuru negeri. Ketika baru tiba, tidak sedikit yang merasa asing serta kesulitan beradaptasi. Apa yang bisa dilakukan oleh Yoga hanyalah membantu sebisanya untuk membuat mereka merasa lebih nyaman.
Mobil terus melaju menuju Desa Bulan, tempat Orlin akan mengajar.
Yoga telah memilihkan sebuah rumah yang lokasinya dekat dengan SD Cendekia. Tak butuh waktu lama sebel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda