Bab 139
Suatu perasaan tidak jelas memenuhi dada Carlo.
Carlo menatap Kyla dengan mata merah dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Cerai? Jangan harap, aku nggak menyetujuinya."
Kyla mengerutkan kening sedikit terkejut, tapi hanya merasa lucu. "Carlo, bukannya kamu selalu mau menikahinya, menebus penyesalan masa remaja? Sekarang aku memberikan posisi, kenapa kamu nggak setuju?"
"Sudah kubilang aku nggak ada apa-apa dengan Paula, bisa nggak jangan buat onar lagi? Kalau didengar orang dan dijadikan gosip, kelak bagaimana mereka bisa keluar menemui orang lagi?"
Kyla tertawa menyindir. "Waktu kamu bawa wanita itu jalan-jalan di luar, kenapa nggak berpikir sebanyak ini? Di seluruh tingkat sosial atas Kota Kasan, siapa yang nggak tahu Paula adalah wanita simpananmu? Sekarang kamu pura-pura suci denganku, apa nggak merasa terlalu munafik?"
Perkataan itu tiba-tiba membangkitkan amarah di hati Carlo. Dia berteriak dingin, "Cukup! Apa kamu mau terus mempermasalahkan hal ini? Aku sudah cukup baik pa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda