Bab 129
"Apa boleh?"
Tatapan Orlin jatuh pada dua kata di akhir surat itu, tangannya terasa gemetar.
Aaron menulis surat ini dengan cara yang begitu tulus, seakan dia mengungkapkan semua isi hatinya, mencurahkan perasaannya di atas kertas.
Ini berbeda dengan Aaron yang dikenalnya.
Di benaknya, Aaron selalu seorang yang tenang dan sangat terkendali.
Dia tak menyangka Aaron akan menulis surat seperti ini, yang membuat hatinya yang sebelumnya hampa jadi bergejolak.
Bagaimana bisa Orlin tidak merasa tergerak?
Orlin hanyalah orang biasa, seperti kebanyakan orang, dengan segala perasaan dan keinginannya, merasakan suka dan duka.
Apalagi, pria itu adalah orang yang telah dia cintai selama bertahun-tahun.
Meskipun dia sudah memutuskan untuk melepaskan dan belajar untuk merelakan.
Namun, saat mengetahui bahwa cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, hatinya tetap bergetar.
Ternyata, mereka pernah memiliki kesempatan untuk bersama.
Ternyata, mereka saling mencintai.
Namun, mengapa? Mengapa Aaron terus-me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda