Bab 100
"Maaf, Orlin," ucap Aaron. Dia menutupi wajahnya dengan penuh rasa sakit, lalu berkata dengan suara terisak, "Entah kamu percaya atau nggak, aku nggak pernah bermaksud menyakitimu."
Orlin menggeleng pelan sambil berkata, "Itu sudah nggak penting lagi. Sudahlah, mulai sekarang kamu di Kota Kasan, aku di Kota Keling. Kita masing-masing jalani hidup sendiri, nggak usah ketemu lagi."
"Aku nggak bisa terima ini, Orlin. Jangan begitu kejam padaku," ucap Aaron sembari mencoba meraih tangan Orlin.
Namun, Orlin hanya tersenyum tipis sambil mundur selangkah. Dia tidak berkata apa-apa, lalu berjalan ke pintu, mengganti sepatu, dan keluar tanpa menoleh lagi.
Aaron hanya bisa memandangi punggung Orlin yang makin jauh. Padahal mereka hanya berjarak beberapa langkah, tetapi rasanya seperti terpisah oleh jurang yang tidak bisa dijembatani. Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa mengejar Orlin lagi.
Saat Orlin membuka pintu halaman, dia langsung melihat Daniel berdiri di luar.
Dia tertegun sebentar, lalu m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda