Bab 811
Julian langsung paham.
Dia berusaha menahan diri, sampai urat di pelipisnya menegang.
Victoria tetap diam dan patuh di bawah tubuhnya, menunggu sampai Julian bisa mengendalikan diri. Dia takut sedikit saja bergerak, bisa langsung memancing hasrat Julian kembali.
Namun, setelah Victoria menunggu lama, Julian tetap tidak bangkit.
Hasil dari usaha menahan dirinya, justru membuat Julian kembali menundukkan kepala dan mencium Victoria lagi.
Kali ini, ciuman-ciuman kecil yang lembut, jatuh seperti rintik hujan di seluruh tubuhnya.
Berbeda dari sikap kasarnya tadi, sekarang dia seperti sedang membujuk dan merayu Victoria.
"Bantu aku," bisiknya di telinga Victoria.
Julian ternyata makin serakah, seakan tidak pernah merasa puas.
Baru setelah semua gejolak dalam dirinya mereda, malam pun sudah menjadi makin larut.
Victoria mengusap tangannya yang agak pegal, lalu memandang Julian dengan tatapan penuh keluhan.
Saat ini, dia sudah berpakaian rapi kembali, kembali menjadi pria angkuh yang berkelas

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda