Bab 506
Anak ini masih sekecil ini, tetapi telapak tangannya sudah sangat kasar.
Devan merasa sakit hati.
"Nggak usah latihan lagi, kita berhenti saja. Besok Om akan bicara dengan tantemu kalau kamu perlu istirahat untuk sementara waktu."
Victoria mengerucutkan bibirnya, matanya berkaca-kaca, tetapi dia menahan agar air mata itu tidak jatuh.
Hati Devan menjadi makin luluh. Dia menggendong Victoria dan membawanya keluar dari ruang bawah tanah. "Malam ini, kita tidur di kamar saja. Siapa yang mau tinggal di ruang bawah tanah ini, silakan saja!"
Victoria kembali ke kamarnya. Setelah mandi air hangat, dia mengenakan piyama yang tebal, lalu tidur di atas kasur yang empuk. Di kamar itu, penghangat udara menghembuskan angin hangat. Dia akhirnya bisa tidur nyenyak dengan sangat nyaman.
Malam itu, Victoria seperti bermimpi indah.
Mimpi yang sangat indah hingga dia tidak ingin bangun.
Namun, mimpi yang indah itu tidak bertahan lama. Dalam tidurnya, dia terbangun karena suara benda yang dibanting keras d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda