Bab 477
"Begitu juga nggak masalah." Eva merasa sangat senang.
Samuel datang bersama perawat. Perawat itu menggendong bayi di pelukannya, sementara Samuel menatap anak itu dengan penuh kasih sayang.
Melihat pemandangan ini, Eva merasa agak kecewa dan bergumam, "Julian nggak punya nasib sebaik ini."
Samuel dan Victoria saling berpandangan sejenak, tetapi keduanya tidak berkata apa-apa.
Bi Mery mencoba mencairkan suasana. Dia maju dan menerima bayi itu dari perawat sambil berkata, "Wah, bayi kecil yang menggemaskan! Sangat cantik seperti boneka. Lihat matanya dan hidung kecilnya ini. Nyonya, coba lihat, anak ini sungguh tampan."
Bi Mery menyerahkan anak itu ke pelukan Eva.
Eva menunduk memandangi bayi yang mungil itu. Lengannya yang kecil seperti potongan rebung melambai ke sana kemari. Bayi itu terlihat lembut, dengan kulit merah muda yang halus, dan sepasang mata besar yang menatap Eva dengan penuh rasa ingin tahu.
Hati Eva langsung luluh. Semua kesedihan yang tadi melanda seketika menghilang.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda