Bab 314
Victoria membuka matanya. Saat melihat Julian, dia seolah tiba-tiba ditarik kembali dari dunia lain dengan perasaan seolah-olah telah terpisah dari waktu.
Dalam sekejap, perasaan bingung, terkejut, dan bahagia semua membanjiri hatinya.
Dia memeluk Julian dengan erat. "Hiks, hiks, syukurlah, kamu masih hidup."
Hati Julian terguncang. Dia memeluk Victoria dan bertanya dengan lembut, "Ada apa? Apa yang kamu mimpikan?"
"Aku bermimpi tentang ledakan itu lagi. Di dalam mimpiku, kamu terluka parah dan dokter nggak membiarkanku melihatmu. Semua orang membohongiku. Aku ingin mencarimu, tapi nggak bisa menemukanmu ... "
Mungkin karena kesedihan mimpi itu kembali teringat, pelukan Victoria menjadi makin erat dan dia menangis lagi.
Julian mengelus belakang kepalanya dan berusaha menenangkannya. "Aku ada di sini."
Victoria memeluknya dengan lebih erat lagi.
Tubuh Julian menjadi agak kaku. Setelah beberapa saat, Julian memanggil namanya, "Victoria."
"Hm?"
"Apa kamu akan sedih kalau aku benar-benar m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda