Bab 265
Tidak lama kemudian, Victoria juga dipanggil.
Begitu Victoria keluar dari ruang kontrol CCTV, dia mendapat kabar kalau salah satu muridnya telah membuat onar di kantin karena membelanya.
Saat tiba di kantor administrasi, dia melihat beberapa wajah yang dikenalnya. Pimpinan fakultas, kepala jurusan, serta dosen pembimbing sudah hadir dan duduk di depan meja kerja. Ada juga beberapa guru lainnya yang mengelilingi Johan dan salah satunya adalah Bella.
Begitu Victoria memasuki kantor administrasi, puluhan pasang mata langsung tertuju padanya.
Terutama Bella yang menatap Victoria dengan penuh kebencian seolah tatapannya itu adalah pisau berapi yang siap menghunus tubuh Victoria.
Meski telah berusaha membersihkan diri, noda minyak kuning tetap terlihat jelas di kemeja putihnya.
Penampilannya terlihat sangat berantakan.
Sementara Johan memasang ekspresi masa bodoh. Wajah mudanya masih menunjukkan sisa kemarahan dan ketidakpuasan.
"Victoria, itu murid 'baik' yang kamu bimbing!" seru Bella deng
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda