Bab 254
"Julian?"
Julian tiba-tiba membuka matanya yang merah dan menakutkan dengan urat-urat halus penuh kelelahan di bagian putih matanya.
Victoria baru menyadari kalau pekerjaan intensif yang disebutkan Julian bukanlah kebohongan belaka. Dia pasti sangat kelelahan selama bekerja beberapa hari di Merico.
Namun, dia tidak menunjukkan kelelahannya di depan orang lain, jadi Victoria mengira kalau dia benar-benar bisa terus bekerja tanpa henti.
Namun, Julian juga bukan manusia besi.
"Sudah selesai?" Julian duduk dengan tegak, mencubit dahinya sejenak, dan dalam sekejap, dia kembali menunjukkan citranya yang kuat bagaikan baja.
Dia menatap Victoria dan tersenyum. "Cantik."
Victoria bertanya, "Kamu merasa nggak enak badan, ya?"
Victoria berbicara sambil menyentuh dahi Julian.
Namun, suhu tubuh Julian sudah turun.
Tidak sepanas tadi.
Julian menjawab, "Nggak apa-apa, mungkin karena kurang tidur."
Pada saat itu, Bryan yang berada di sebelahnya menyela. "Bukan karena kurang, tapi dia sama sekali nggak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda