Bab 247
Hati Adelle yang awalnya bersemangat tiba-tiba terasa hampa, seolah terjatuh ke dalam jurang yang dalam. "Pak Julian, saya Adelle, bukan nyonya."
Dia berkata dengan suara pelan.
Namun, tidak mendapatkan tanggapan.
Dia merasa sedih, sekaligus merasa sangat iri kepada Victoria yang bisa selalu diingat oleh Julian bahkan dalam tidurnya dan dipanggil olehnya dengan nada yang sangat manja.
Saat di kantor, Adelle jarang melihat sisi Julian yang seperti ini.
Dia menatap wajah Julian dan terpesona tanpa sadar.
Sejak pandangan pertama, dia merasa pria ini sangat tampan dan punya fitur wajah yang menarik. Di balik itu, terdapat jiwa yang elegan, sopan, dan seorang pria yang berkelas.
Meski sudah lama berinteraksi, setiap kali melihat Julian, hatinya tetap merasakan debaran yang kuat.
Tanpa sadar, dia menarik salah satu tangannya, mengeluarkan ponsel, membuka kamera, dan mengambil beberapa foto wajah tidur Julian.
Dia merasa foto saja tidak cukup, jadi dia merekam video singkat.
Tidak banyak yang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda