Bab 243
Victoria merasa sangat tidak aman, bahkan di hari-hari biasa dia selalu mengunci pintu dengan cara yang sama.
Tanpa disangka, kebiasaan ini ternyata memberinya waktu tambahan malam ini.
Kunci kedua berhasil dibuka.
Victoria menahan pintu sambil berteriak keluar, "Siapa kamu?"
Orang di luar tidak menjawabnya.
Jantung Victoria berdetak kencang. Kalau memang orang yang dia kenal, tentu saja dia akan menjawab, tidak ada alasan untuk tidak menjawab.
Saat itu, dia hampir yakin kalau ada pencuri yang masuk ke vilanya.
Dengan tangan gemetar, Victoria meraih ponsel dan hendak menelepon 110. Namun, di saat yang sama, karena perbedaan kekuatan antara dirinya dan orang di luar, pintu kamar terbuka dengan dorongan keras.
Victoria langsung mengayunkan pisau buah ke arah orang yang masuk.
Di pisau itu diayunkan, akhirnya dia melihat siapa orang itu.
Bukan penjahat, melainkan Julian. Julian yang tidak akan pulang malam ini.
Namun, gerakan tangannya sudah terlalu cepat untuk dihentikan.
Untungnya, Juli
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda