Bab 203
Victoria merasa tatapan Julian saat ini sangat berbahaya, seperti marah yang dicampur dengan rasa cemburu.
Cemburu?
Ternyata Julian bisa merasakan emosi ini karena Victoria?
Ini benar-benar gila.
Victoria berjalan ke pintu dan mencoba membukanya.
Julian berkata, "Pintu itu adalah pintu khusus yang memerlukan kartu untuk membukanya. Efek kedap suara ruangan ini sangat baik. Apa pun suara yang ada di dalam, nggak akan terdengar dari luar. Jadi, nanti kamu bisa bebas berteriak."
Sambil berbicara, tubuhnya sudah berada di belakang Victoria, sementara tangannya menekan punggung tangan Victoria yang berada di gagang pintu.
Victoria terkejut sampai tubuhnya merinding.
Julian mendekat, uap napasnya terasa di sisi telinga Victoria, dan dia berkata dengan suara rendah, "Aku suka waktu kamu bersuara."
Sebelum Victoria menyadari apa yang terjadi, dia sudah dibaringkan di sofa.
Jaketnya entah sejak kapan sudah melorot dari bahunya. Permukaan sofa yang berbahan kulit yang terasa dingin dan licin men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda