Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 175

"Baik, Nek," kata Victoria dengan sangat patuh. Julian memperhatikannya dengan penuh minat dari samping. Tatapannya seakan-akan mengatakan, sekarang kamu memang sangat patuh, tetapi saat di belakang, entah siapa yang menunjukkan giginya, mencakar seperti anak kucing, dan bertingkah seenaknya. Kemudian dia mendorong semangkuk delima yang sudah dikupasnya ke depan Victoria. Mangkuk kaca bening itu berisi penuh biji delima yang merah, berkilau, dan tampak segar. Terlihat jelas kalau Julian mengupasnya dengan sangat hati-hati. Tiffany masuk ke dalam rumah dan melihat pemandangan ini. Dia langsung protes dengan nada tidak senang, "Kakak, bukannya Kakak pernah bilang jus delima kalau terkena baju itu susah dicuci, jadi Kakak nggak pernah mau mengupas delima sendiri?" "Memangnya harga satu baju itu berapa, sih?" Julian tidak mau mengaku. "Kakak ... aku juga mau makan!" Tiffany mengulurkan tangannya, tetapi Julian melindungi mangkuk itu. "Kalau mau makan, kupas sendiri." "Kakak pilih kasih!" "

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.