Bab 161
Tepat saat keluar dari gedung pameran, Victoria bertemu dengan mantan muridnya.
Muridnya itu sedang berjalan bersama seorang pria tua berjanggut putih sambil terus mengomel, "Dokter sudah bilang kalau Kakek nggak boleh makan makanan yang tinggi purin, nggak boleh minum alkohol, kurangi minyak dan garam! Tubuh Kakek ini milik Kakek sendiri. Kalau Kakek sendiri nggak khawatir, buat apa anak muda sepertiku khawatir sama Kakek? Seluruh keluarga sudah ikut makan makanan yang hambar dan sayuran setiap hari, tapi Kakek malah diam-diam menyembunyikan kambing kecap di kamar. Kakek mau benar-benar bikin aku marah, ya?"
"Aduh, bukannya Kakek nggak memakannya? Sudah jangan bicara terus. Ada banyak orang di sini, kamu harus menghormati Kakek!"
"Kakek nggak peduli sama nyawa, tapi sangat peduli sama harga diri?"
Sindiran murid itu membuat Victoria diam-diam tertawa.
Mendengar Victoria tertawa pelan, kedua orang di seberang itu segera berbalik.
Sebenarnya Victoria tertawa dengan sangat pelan, tidak s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda