Bab 139
Melihat Victoria mulai melunak, Johan langsung tersenyum bahagia, lalu membantunya menarik kursi. "Terserah Ibu saja. Aku hampir mati kelaparan, ayo kita segera pesan makanannya!"
Victoria yang masih bingung langsung dipaksa untuk duduk.
Pelayan datang dan memberikan menu. Pikiran Victoria masih melayang, jadi dia asal memilih satu atau dua hidangan.
Sementara Johan memesan banyak hidangan khas dengan penuh semangat, berusaha membuat makan malam ini menjadi lebih sempurna.
Selanjutnya, Johan mengobrol dengan Victoria tentang berbagai hal seolah kembali ke suasana biasa saat di kampus. Dia tidak menyebutkan tentang topik "kencan buta" malam ini sama sekali. Ketidaknyamanan Victoria pun mulai memudar.
Di tengah makan malam, saat suasana mulai menghangat, seorang pelayan tiba-tiba membawa seikat mawar besar dan menyerahkannya kepada Johan.
Victoria langsung menyadari kalau apa yang dia takutkan akhirnya benar-benar terjadi.
Johan memegang bunga mawar itu dan berkata dengan serius, "Bu Vic
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda