Bab 110
Begitu mendengar tentang kompetisi, mata Victoria langsung bersinar.
"Benarkah?"
Bryan yang berdiri di samping mobil menjawab, "Tentu saja benar. Pesawatnya sudah siap, asalkan Nona Victoria setuju, kita bisa langsung berangkat sekarang juga."
Victoria menatap Julian, lalu berkata tanpa basi-basi, "Kalau gitu, anggap saja kali ini aku berutang budi lagi padamu. Eh, bukan, dua utang budi."
Satu karena membantunya keluar dari penjara.
Satunya lagi karena membantunya ikut serta dalam kompetisi tari.
Julian tidak mengatakan apa-apa.
"Ayo naik." Dia membukakan pintu belakang mobil untuk Victoria.
Tanpa menunda waktu sedikit pun, 40 menit kemudian, Victoria sudah naik ke pesawat pribadi Julian.
Meski mendapatkan layanan kelas satu di sepanjang perjalanan, Victoria sama sekali tidak merasa nyaman.
Hal yang tidak dia duga adalah ternyata Julian juga ikut dalam perjalanan ini.
Pesawat dengan delapan kursi bisnis, Julian dan Victoria duduk berdampingan. Namun, Victoria tidak banyak bicara dengan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda