Bab 108
"Nggak juga, 'kan? Bagimu, banyak orang dan banyak hal yang jauh lebih penting daripada aku." Julian tersenyum sambil menarik kembali lengannya.
Dia berbalik dan masuk ke dalam kamar, tetapi Gabriella menahannya. "Sekarang kamu marah padaku karena membatalkan pertunangan kita? Bukannya aku sudah bilang untuk menungguku sebentar lagi? Tiga tahun itu cepat. Lagian ini cuma soal status, kita 'kan masih bisa bersama ... "
"Tapi sekarang aku sudah nggak mau bersamamu lagi."
Suara Julian sangat datar.
Tidak seperti marah.
Gabriella mengamati ekspresi wajah Julian, lalu berkata, "Jadi, kamu nggak benar-benar peduli sama Victoria dan cuma ingin membalas dendam padaku, 'kan? Aku tahu kamu, sebenarnya hatimu nggak sedingin yang terlihat di luar."
"Terserah kamu mau mikir gimana. Bryan, masuklah." Dia memanggil Bryan dan berbalik masuk ke dalam kamar.
Bryan juga ikut masuk ke dalam.
Pintu ditutup, meninggalkan Gabriella di luar.
Begitu masuk ke dalam kamar, ekspresi Julian langsung menjadi serius
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda