Bab 92
Di dalam ruangan VIP yang begitu megah dan mewah, aku mengenali beberapa wajah yang familier.
Aku rasa ... aku pernah melihat orang-orang ini di televisi!
Otakku mendadak kosong. Untung saja, aku masih ingat dengan pesan Rafael untuk tetap tenang.
Aku memaksakan senyum yang sepertinya tampak kaku, lalu merapatkan gandenganku di lengan Rafael.
Orang-orang yang sudah duduk terlebih dulu tersenyum melihat kedatangan kami.
Di antara semua yang hadis, ada satu orang memulai pembicaraan dengan gurauan. "Wah, baru kali ini aku lihat Rafael bawa pasangan. Rafael, kemarilah! Om Kelvin mau kenalan juga."
Pria yang menyebut dirinya sendiri dengan sebutan Om Kelvin itu mengenakan setelan jas yang sangat rapi, terlihat seperti buatan tangan juga.
Mendengar gurauan barusan, Rafael menuntunku berjalan mendekat dan menyapa dengan sopan, "Malam, Om Kelvin. Kenalkan, ini pacarku, namanya Vanesa Hudgen."
Hening ...
Seketika, seluruh penjuru ruangan VIP mendadak sunyi.
Bahkan seorang pramusaji yang sedang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda