Bab 758
Rafael melihatku dengan ekspresi gelisah dan segera bertanya, "Ada apa? Apa kamu bermimpi buruk?"
Aku menggertakkan gigi seraya mengangguk.
Rafael bertanya lagi, "Kamu mimpi apa?"
Air mataku tiba-tiba mengalir sambil menjawabnya, "Aku bermimpi tentang Albert ... "
Kemudian, kuceritakan padanya semua yang terjadi dalam mimpiku. Aku berbicara dengan terbata-bata, tetapi Rafael mendengarkan dengan penuh perhatian.
Akhirnya aku selesai bercerita dan tubuhku merasa lelah. Kemudian, aku berkata, "Rafael, kenapa dia masih ada dalam mimpiku? Apa karena aku merasa berutang terlalu banyak padanya?"
Rafael menggelengkan kepalanya sambil menyahut, "Nggak, itu karena kamu pernah mencintai dengan tulus."
Rafael membelai dahiku yang berkeringat dengan lembut sambil berkata, "Karena kamu pernah mencintainya dan kamu merasakan sakit yang luar biasa. Jadi, kamu nggak bisa melepaskannya begitu saja."
Tiba-tiba aku menyahut dengan panik, "Apa yang harus kulakukan? Aku nggak mau memimpikannya lagi. Aku ...

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda