Bab 728
Kehadiran Laura seperti mencoretkan warna suram pada bayangan indah tentang hidup baruku.
Aku langsung menceritakan hal ini pada Caroline.
Caroline yang sedang sibuk memeriksa daftar barang hanya menanggapi tanpa mengangkat kepala, "Ah, lagi-lagi wanita yang iri. Vanesa, tenang saja, kalau datang musuh, kita hadapi. Kalau banjir, kita bendung."
Aku mengernyit dan bertanya, "Apa maksudmu? Laura sepertinya bukan orang seperti itu."
Caroline mendengus sinis, "Kalau dia bukan orang seperti itu, nama keluargaku kutulis terbalik! Biar aku jelaskan psikologinya. Awalnya, dia memang nggak terlalu peduli soal perjodohan ini, itu sudah pasti."
"Karena gadis seperti dia yang dari lahir sudah memiliki segalanya nggak akan repot mengejar laki-laki. Dia sama sekali nggak menganggapmu sebagai lawan. Dia pasti berpikir semua ini sudah diatur oleh keluarganya, 'kan?"
Aku mengangguk. Sepertinya memang seperti itu.
Ini juga menjelaskan mengapa Laura pada awalnya memang tidak melakukan apa-apa.
Caroline m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda