Bab 71
Aku terkejut dan secara refleks mundur.
Caroline berdiri di depanku, lalu dengan marah bertanya, "Kamu mau ngapain?"
Pria kekar itu meminum alkohol terlalu banyak. Wajahnya memerah dan mulutnya penuh dengan bau alkohol yang kuat.
"Cantik, ayo kenalan. Minta nomor WhatsApp-mu, dong."
Caroline tertawa sinis sambil berkata, "Nggak! Minggir kamu. Kami mau pulang."
Pria kekar itu mengikuti kami dari belakang dan terus berkata, "Hei, gadis cantik ini emosian, ya. Kan aku cuma mau kenalan saja. Aku kasihan melihat dua gadis cantik seperti kalian makan dan minum tanpa pacar. Ayo, kenalan dengan Kakak. Kalau ingin minum, cari Kakak saja. Kakak akan mengajak kalian minum di bar."
Saat aku dan Caroline sampai di pinggir jalan, pria kekar itu masih mengganggu kami.
Caroline dengan tidak sabar berkata, "Bisa minggir, nggak, sih? Kami nggak mau, ya nggak mau. Kamu minum terlalu banyak, cepat pergi."
Melihat ekspresi pria kekar itu berubah, aku langsung berdiri di depan Caroline.
Aku tertawa sambil b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda