Bab 691
Aku kembali menamparnya dengan keras.
Lalu, kami tertegun sejenak.
Albert memegang wajahnya sambil menatapku dengan tidak percaya.
Aku juga menatapnya dengan tatapan tajam. Rasa sakit datang berulang kali ke tanganku.
Aku perlahan meletakkan tanganku dan berkata, "Albert, aku nggak berutang padamu. Kalau kamu ingin mati, silakan."
Aku berbalik dan tidak ingin melihatnya.
Kami tidak berbicara sejenak, membuat suasana menjadi kaku.
Sesaat kemudian, lengan bajuku ditarik oleh seseorang.
Aku menoleh dan melihat ekspresi penyesalan Albert.
Dia berkata, "Vanesa, jangan marah lagi. Aku nggak akan mati lagi ... "
Aku menghela napas dalam hati, lalu dengan susah payah memapahnya berdiri. "Albert, jangan berulah lagi. Aku akan membawamu pulang."
Albert dengan patuh mengikutiku ke rumah.
Dia berjalan sangat lambat karena tidak membawa tongkat.
Aku hanya bisa perlahan-lahan mengikutinya dari samping.
Albert dengan cemas berkata, "Vanesa, ibumu sedang sakit, ya? Kulihat dia kehilangan banyak berat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda