Bab 511
Aku tertegun.
Aku secara refleks mengeluarkan ponsel, tanganku bergetar karena gugup.
Aku segera menelepon Albert.
Tidak diangkat. Saat aku menelepon kembali, dia sudah mematikan ponselnya.
Aku menatap Celine.
Wajah Celine juga terlihat muram.
Bibir Celine gemetar dan dia berkata, "Nggak bisa dihubungi, 'kan? Aku sudah menelepon beberapa kali dan hasilnya sama. Aku nggak tahu apakah sinyal terputus atau terjadi sesuatu padanya."
Aku berniat menghibur Celine, tetapi aku tidak bisa mengatakannya.
Apa yang harus kukatakan untuk menghibur Celine?
Aku berpikir sejenak, lalu berkata, "Nggak ada gunanya terburu-buru sekarang. Gimana kalau kamu pulang dulu? Besok aku akan minta bantuan untuk mencari tahu."
Celine hanya bisa mengangguk setuju.
Dia berbalik dan ingin pergi, tetapi dia tiba-tiba berbalik lagi.
Wajah yang dulu penuh siasat, sekarang malah berubah menjadi hati-hati.
Dia melihat ekspresiku, lalu bertanya dengan ragu, "Nona Vanesa, kamu benar-benar percaya padaku?"
Aku tak berdaya, l
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda