Bab 489
Semua perkataan bujukanku langsung terhenti di tenggorokan.
Untuk waktu yang lama, aku baru menemukan suaraku, "Albert, jangan keras kepala. Perusahaan ini adalah hasil jerih payahmu. Dulu, kamu bahkan rela mengorbankan apa pun demi perusahaan, bahkan rela mengorbankan hubungan kita ... Sekarang, kamu mau membuangnya begitu saja? Tidakkah kamu merasa bersalah terhadap kerja keras yang pernah kamu lakukan?"
Albert tertawa. "Ya, dulunya aku memang mengira perusahaan ini adalah segalanya bagiku. Hal-hal lain selain perusahaan adalah hal yang nggak penting."
Dia menatapku dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Vanesa, kamu juga sudah bilang. Demi perusahaan ini, aku bahkan memanfaatkan perasaanmu padaku dulu. Jadi, saat aku melihat perusahaan ini sekarang, aku merasa diriku yang dulu sangatlah jijik."
Dia tersenyum tipis, "Apa yang aku dapatkan?"
Dia mengulurkan tangannya, dan kedua tangannya kosong.
Dia berkata dengan suara rendah, "Aku nggak mendapatkan apa pun. Aku bahkan kehilangan wanita y
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda