Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 46

Wajah Rafael menjadi makin dingin saat mendengar ceritaku. Aku menyesal. "Kenapa aku bisa lupa mengambil barang peninggalan nenekku? Kenapa aku bisa lupa? Kenapa otakku bisa lupa?" Sambil berkata begitu, aku berniat memukul kepalaku sendiri. Namun, Rafael menangkap tanganku. "Karena kamu kehilangan ingatan, Vanesa. Kamu cuma ingat kejadian sebelum usia 18 tahun dan lupa dengan kejadian setelahnya." Aku menundukkan kepala dan menangis. "Tapi seharusnya aku nggak lupa. Kenapa aku bisa menaruh sesuatu yang sepenting itu di tempat Albert? Aku sangat menyesal." Rafael berkata dengan suara lembut, "Jangan sedih, Vanesa. Gelang yang pecah bisa diperbaiki, foto juga bisa diperbaiki." Mataku berbinar-binar. "Benarkah?" Rafael berkata sambil tersenyum, "Iya, kapan aku pernah menipumu?" Aku tersenyum sambil menangis. "Makasih, makasih Kak Rafael." Rafael mengambil handuk hangat yang diberikan pembantu dan membersihkan wajahku. Handuk yang hangat itu membuatku merasa segar. Aku mengucapkan terima

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.