Bab 387
Melihat mataku memerah, tiba-tiba Rafael menghela napas pelan dan berkata, "Dasar gadis bodoh, untuk apa kamu berterima kasih?"
Aku tersenyum dan menjawab, "Terima kasih kamu sudah percaya padaku."
Rafael menunjuk ke video dan berkata, "Apa alasanku untuk nggak percaya padamu? Apalagi kamu juga membuktikan bahwa kamu layak dipercaya."
Setelah mengatakan itu, dia menambahkan, "Bahkan nggak ada bukti sekalipun, aku akan tetap percaya padamu."
Aku tiba-tiba melompat ke pelukannya dan mulai menangis pelan.
"Aku tahu. Hanya saja perasaan ini terlalu baik. A-Aku minta maaf, aku nggak bisa mengendalikannya. Biarkanlah aku menangis sebentar," ucapku, kemudian mulai menangis terisak-isak.
Setelah menangis sejenak, aku tiba-tiba merasa ada yang sedang tertawa di atas kepalaku.
Aku mendongak dan menatap Rafael dengan tajam, kemudian bertanya, "Kenapa kamu tertawa?"
Rafael menahan tawa, lalu berkata, "Ada aku yang mendukungmu di sini, kenapa kamu masih menangis?"
Mendukung?
Aku segera menghapus ai
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda