Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 304

"Baik, sampai jumpa!" jawab Rafael. Aku kembali berkata, "Sampai jumpa nanti." "Sampai jumpa nanti," ujar Rafael. Aku berkata, "Muach, muach, cium dulu!" "Baik, cium dulu," jawab Rafael. "Kamu harus bilang kamu sayang aku!" ujarku. "Baik, baik, aku sayang kamu," jawab Rafael. Setelah beberapa saat, aku akhirnya mengakhiri panggilan tersebut. Di saat yang bersamaan, Bibi Atik mengetuk pintu kamar, lalu masuk sambil tersenyum. Dalam kondisi mabuk, aku melihat tubuh Bibi Atik terbagi menjadi beberapa bayangan. Aku kemudian berbisik, "Bi Atik, kamu menguasai jurus menggandakan bayangan?" Bibi Atik masuk dengan semangkuk sup di tangannya sambil berkata, "Nona Vanesa, aku baru saja meninggalkanmu sebentar ke dapur, bagaimana kamu bisa minum sebanyak ini? Ayo minum sup penawar mabuk ini." Aku menatapnya sebentar, lalu menangis keras. Bibi Atik segera berkata dengan kebingungan, "Aduh, sayangku, kenapa kamu tiba-tiba nangis?" Aku berkata, "Ibu, aku mau mencari ibuku ... nenek juga ... nenekku

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.