Bab 296
Aku tidak menyangka bahwa kakakku ternyata sudah mengetahuinya.
Setelah terkejut, aku merasa panik.
Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kakakku ketahui, tetapi sepertinya dia belum tahu segalanya.
Aku menjawab dengan terbata-bata, "Begitulah. Bu Diana baik sekali, bicaranya lembut. Hanya saja, kami nggak terlalu akrab ... "
Aku mulai mengarang cerita.
Namun, kakakku tampaknya tidak sepenuhnya percaya. "Ibunya nggak mengatakan sesuatu yang nggak enak didengar? Apakah dia nggak bertanya tentang urusan perceraianmu?"
Aku bingung mau menjawab apa lagi, jadi aku hanya berkata, "Dia nggak menanyakannya. Mungkin Kak Rafael sudah menjelaskan segalanya untukku."
Kakakku akhirnya percaya. "Baiklah. Vanesa, kamu sudah bercerai sekali. Kali ini, pastikan kamu lebih berhati-hati dalam memilih pasangan. Kalau keluarga Winsley memandang rendah kita, kita nggak perlu memaksakan diri untuk bersama dengan mereka. Memaksakan diri nggak akan membawa kebahagiaan."
Kata-kata kakakku membuatku terdiam.
Hatiku
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda